A.
Judul Percobaan
Refaktometer
B.
Tujuan Percobaan
Untuk mengukur indeks bias suatu senyawa
C.
Landasan Teori
Secara garis besar pekerjaan analisis
kimia dapat digolongkan dalam dua kategori besar yaitu analisis kualitatif dan
analisis kuantitatif. Melalui analisis kualitatif dan kuantutatif kita dapat
mendeteksi dan mengidentifikasi jenis dan jumlah dari komponen penyususn bahan
yang dianalisis atau lebih dikenal sebagai analit. Perkembangan instrument
sebagai hasil perkembangan teknologi, memungkinkan kita melakukan analisi dalam
berbagai bentuk komposisi analit.
Tujuan utama analisis kualitatif adalah
mengidentifikasi komponen dalam zat kimia. Analisis kualitatif menghasilkan
data kualitatif, seperti terbentuknya endapan, warna gas, maupun data non
numeric lainnya. Umumnya dari analisis kualitatif hanya dapat diperoleh indikasi
dasar dari komponen penyusun analitta kualitatif, seperti terbentuknya endapan,
warna gas, maupun data non numeric lainnya. Umumnya dari analisis kualitatif
hanya dapat diperoleh indikasi dasar dari komponen penyusun analit. Analisis
kualitatif biasanya digunakan sebagai langkah awal untuk analisis kuantitatif.
Pada berbagai cara analisis modern, seperti cara-cara analisis spektroskopi
dapat dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan, sehingga
waktu dan biaya analisis dapat ditekan seminimal mungkin dan perolehan hasilnya
lebih akurat.
Tujuan utama analisis kuantitatif
adalah untuk mengetahui kuantitas setiap komponen yang menyusun analit.
Analisis kuantitatif umumnya dinyatakan dalam satuan volume, satuan berat
maupun satuan konsentrasi dengan menggunakan metode analisis tertentu. Metode
analisis kuantitatif umumnya melibatkan proses kimia seperti gravimetric dan
volumetric. Analisis kuantitatif yang melibatkan proses fisika umumnya menggunakan
prinsip interaksi materi dengan energy pada proses pengukurannya. Metode ini
umumnya menggunakan peralatan modern, seperti polarimeter, spectrometer,
sehingga sering dikenal sebagai analisis instrument (Sodiq,Ibnu, 2004 : 1-2).
Refraktometer yaitu alat yang bekerja
berdasarkan pembiasan sinar, dipakai untuk menentukan indeks bias cairan
(Godman,1991:452).
Indeks bias adalah ukuran kemampuan
suatu medium untuk membiaskan cahaya. Indeks bias suatu medium sama dengan
kecepatan rambat cahaya di ruang hampa dibagi dengan kecepatan rambat cahaya di
dalam medium tersebut. Juga diukur dengan indeks bias = (sinus sudut dating) :
(sinus sudut bias). Dilambangkan sebagai:
n =
Indeks bias pada medium didefenisikan
sebagai perbandingan antara kecepatan cahaya dalam ruang hampa udara dengan
cepat rambat cahaya pada suatu medium
Secara matematis, indeks bias dapat ditulis sebagai berikut
:
n
=
dimana :
n = indeks bias
C= kecepatan cahaya dalam ruang
hampa
Vp = cepat rambat cahaya pada suatu
medium
Apabila sinar cahaya monokromatik berpindah
dari medium optic yang kurang rapat ke medium optic yang lebih rapat, akan
terjadi pembiasan ke arah normal (lihat sinar a,b, dan c dalam gambar
115). Menurut hukum Snellius berlaku :
=
Kalau sidut I bertambah besar, sudut r juga akan bertambah
besar. Sudut akan mencapai harga max kalau sudut i menjadi hampir sama dengan
sudut siku-siku(sinar c).
= atau sin r =
Sudut r ini disebut sudut bias (Brink,1985:151-152)
Alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias dari suaru
senyawa atau larutan dinamakan refraktometer (Mifta, 2009. http://www.miftachemistry.blogspot.com)
D.
Alat dan Bahan
1.
Alat
a.
Refraktometer
b.
Pipet tetes
c.
Botol semprot
2.
Bahan
a.
Minuman dengan berbagai merk (buavita, kacang hijau, jus
madu, teh gelas, fritamin, mountea, dan ale-ale).
b.
Aquadest
c.
Tissue
E.
Prosedur kerja
1.
Meneteskan minuman yang akan diperiksa indeks biasnya
pada permukaan prisma refraktometer
2.
Menutup dan membiarkan berkas cahaya memasuki, melewati
larutan (minuman) dan pengatur prisma agar cahaya pada layar dalam alat
tersebut menjadi dua warna dengan batas yang jelas.
3.
Menggeser tanda batas tersebut dengan memutar knop
pengatur, sehingga memotong titik perpotongan dua garis diagonal yang saling
berpotongab yang terlihat pada layar
4.
Mengamati dan membaca skala indeks bias yang ditunjukkan
oleh jarum layar skala melalui mikroskop
5.
Layar hasil warna yang telah diatur sedemikian sehingga
memberikan dua warna yang mempunyai warna yang jelas dan tegas.
6.
Mengontrol ketelitian temperatur
F.
Hasil Pengamatan
Larutan blanko =
aquadest = 0
Jenis Minuman
|
Kadar gula (gram)
|
Warna
|
Skala
|
Kacang
hijau
|
29
|
Biru-putih
|
12,6
|
Buavita
|
26
|
Biru-putih
|
11,6
|
Ale-ale
|
24
|
Biru-putih
|
11,0
|
Jus madu
|
19
|
Biru-putih
|
8,4
|
Teh gelas
|
17
|
Biru-putih
|
8,2
|
Frutamin
|
15
|
Biru-merah muda
|
7,0
|
Mountea
|
12
|
Biru-putih
|
5,4
|
G.
Analisis Data
Nilai ketetapan refraktometer = 0, 79
Indeks bias dari masing-masing larutan
:
1.
Kacang hijau ` = 12,6 + 0,79 = 13,39
2.
Buavita = 11,6 + 0,79 = 12,39
3.
Ale-ale = 11,0 + 0,79 = 11,79
4.
Jus madu =
8,4 + 0,79 = 9,19
5.
Teh gelas =
8,2 + 0,79 = 8,99
6.
Frutamin =
7,0 + 0,79 = 7,79
7.
Mountea =
5,4 + 0,79 = 6,19
Grafik
Keterangan
1 = Kacang Hijau
2 = Buavita
3 = Ale-Ale
4 = Jus Madu
5 = Teh Gelas
6 = Frutamin
7 = Mountea
H.
Pembahasan
Refraktometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/konsentrasi bahan terlarut
dengan memanfaatkan reaksi cahaya.
Tujuan percobaan
yaitu mengetahui cara memnggunakan alat dan menghitung indeks bias dari
beberapa jenis minuman. Pertama menggunakan refraktometer dengan mengukur
blanko untuk menstabilkan refraktometer ditunjukkan dengan
penunjukkan skala 0 yang dilihat pada layar refraktometer. Selanjutnya,
mengukur indeks bias beberapa jenis minuman satu persatu terlebih dahulu
sebelum melanjutkan mengukur indeks bias jenis minuman lain. Refraktometer
dinolkan terlebih dahuludengan cara mengelap lensa pada refraktometer dengan
aquades agar tidak terkontaminasi oleh minuman sebelumnya.
Dari percobaan
data yang diperoleh untuk minuman kacangbhijau skala yang ditunjukkan yaitu =
12,6 untuk buavita = 11,6, ale-ale = 11,0, jus madu = 8,4, teh gelas = 8,2,
frutamin = 7,0, dan mounten = 5,4. Pada tabel juga dituliskan kadar gula pada
minuman-minuman tersebut karena berdasarkan teori kadar gula dalam suatu larutan
atau senyawa sebanding atau berbanding lurus dengan nilai indeks biasnya. Dari
percobaan diperoleh data sesuai dengan teori.
I.
Kesimpulan dan Saran
a.
Kesimpulan
1.
Besar indeks bias pada berbagai jenis minuman yaitu
kacang hijau(12,6), buavita(11,6), ale-ale(11,0), jusmadu(8,4), teh gelas(8,2),
frutamin(7,0) dan mountea(5,4).
2.
Kadar gula dalam kemasan sebanding dengan besar indeks
bias senyawa tersebut.
b.
Saran
Disarankan kepada
praktikan selanjutnya agar berhati-hati dan cermat dalam percobaan untuk mendapatkan
hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Brink. 1985. Dasar-Dasar
Ilmu Instrumen. Bandung : PT. Bumi Cipta
Godman, Arthur. 1991. Kamus
Kimia Bergambar. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama
Mifta. 2009. Refraktometer.
http://www.miftachemistry.blogspot.com diakses pada tanggal 5 Desember 2010
Sodiq, Ibnu. 2004. Kimia
Analitik I. Malang : JICA
Wikipedia. 2010. Indeks
Bias. http://id.wikipedia.org/wiki/indeksbias diakses pada tanggal 5 Desember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar