Minggu, 10 Februari 2013

Laporan Praktikum Refraktometer



A.      Judul Percobaan
Refaktometer

B.       Tujuan Percobaan
Untuk mengukur indeks bias suatu senyawa

C.      Landasan Teori
Secara garis besar pekerjaan analisis kimia dapat digolongkan dalam dua kategori besar yaitu analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Melalui analisis kualitatif dan kuantutatif kita dapat mendeteksi dan mengidentifikasi jenis dan jumlah dari komponen penyususn bahan yang dianalisis atau lebih dikenal sebagai analit. Perkembangan instrument sebagai hasil perkembangan teknologi, memungkinkan kita melakukan analisi dalam berbagai bentuk komposisi analit.
Tujuan utama analisis kualitatif adalah mengidentifikasi komponen dalam zat kimia. Analisis kualitatif menghasilkan data kualitatif, seperti terbentuknya endapan, warna gas, maupun data non numeric lainnya. Umumnya dari analisis kualitatif hanya dapat diperoleh indikasi dasar dari komponen penyusun analitta kualitatif, seperti terbentuknya endapan, warna gas, maupun data non numeric lainnya. Umumnya dari analisis kualitatif hanya dapat diperoleh indikasi dasar dari komponen penyusun analit. Analisis kualitatif biasanya digunakan sebagai langkah awal untuk analisis kuantitatif. Pada berbagai cara analisis modern, seperti cara-cara analisis spektroskopi dapat dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan, sehingga waktu dan biaya analisis dapat ditekan seminimal mungkin dan perolehan hasilnya lebih akurat.
Tujuan utama analisis kuantitatif adalah untuk mengetahui kuantitas setiap komponen yang menyusun analit. Analisis kuantitatif umumnya dinyatakan dalam satuan volume, satuan berat maupun satuan konsentrasi dengan menggunakan metode analisis tertentu. Metode analisis kuantitatif umumnya melibatkan proses kimia seperti gravimetric dan volumetric. Analisis kuantitatif yang melibatkan proses fisika umumnya menggunakan prinsip interaksi materi dengan energy pada proses pengukurannya. Metode ini umumnya menggunakan peralatan modern, seperti polarimeter, spectrometer, sehingga sering dikenal sebagai analisis instrument (Sodiq,Ibnu, 2004 : 1-2).
Refraktometer yaitu alat yang bekerja berdasarkan pembiasan sinar, dipakai untuk menentukan indeks bias cairan (Godman,1991:452).
Indeks bias adalah ukuran kemampuan suatu medium untuk membiaskan cahaya. Indeks bias suatu medium sama dengan kecepatan rambat cahaya di ruang hampa dibagi dengan kecepatan rambat cahaya di dalam medium tersebut. Juga diukur dengan indeks bias = (sinus sudut dating) : (sinus sudut bias). Dilambangkan sebagai:
            n =
Indeks bias pada medium didefenisikan sebagai perbandingan antara kecepatan cahaya dalam ruang hampa udara dengan cepat rambat cahaya pada suatu medium
Secara matematis, indeks bias dapat ditulis sebagai berikut :
            n =
dimana :
            n = indeks bias
            C= kecepatan cahaya dalam ruang hampa
            Vp = cepat rambat cahaya pada suatu medium
Indeks bias tidak pernah lebih kecil dari 1 atau n  1 (http://id.wikipedia.org/wiki/indeks-bias).
Apabila sinar cahaya monokromatik berpindah dari medium optic yang kurang rapat ke medium optic yang lebih rapat, akan terjadi pembiasan ke arah normal (lihat sinar a,b, dan c dalam gambar 115). Menurut hukum Snellius berlaku :
 =
Kalau sidut I bertambah besar, sudut r juga akan bertambah besar. Sudut akan mencapai harga max kalau sudut i menjadi hampir sama dengan sudut siku-siku(sinar c).
                          =   atau sin r =
Sudut r ini disebut sudut bias (Brink,1985:151-152)
Alat yang digunakan untuk mengukur indeks bias dari suaru senyawa atau larutan dinamakan refraktometer (Mifta, 2009. http://www.miftachemistry.blogspot.com)


D.      Alat dan Bahan
1.    Alat
a.    Refraktometer
b.   Pipet tetes
c.    Botol semprot
2.    Bahan
a.    Minuman dengan berbagai merk (buavita, kacang hijau, jus madu, teh gelas, fritamin, mountea, dan ale-ale).
b.   Aquadest
c.    Tissue

E.       Prosedur kerja
1.        Meneteskan minuman yang akan diperiksa indeks biasnya pada permukaan prisma refraktometer
2.        Menutup dan membiarkan berkas cahaya memasuki, melewati larutan (minuman) dan pengatur prisma agar cahaya pada layar dalam alat tersebut menjadi dua warna dengan batas yang jelas.
3.        Menggeser tanda batas tersebut dengan memutar knop pengatur, sehingga memotong titik perpotongan dua garis diagonal yang saling berpotongab yang terlihat pada layar
4.        Mengamati dan membaca skala indeks bias yang ditunjukkan oleh jarum layar skala melalui mikroskop
5.        Layar hasil warna yang telah diatur sedemikian sehingga memberikan dua warna yang mempunyai warna yang jelas dan tegas.
6.        Mengontrol ketelitian temperatur

F.        Hasil Pengamatan
Larutan blanko = aquadest = 0
Jenis Minuman
Kadar gula (gram)
Warna
Skala
Kacang hijau
29
Biru-putih
12,6
Buavita
26
Biru-putih
11,6
Ale-ale
24
Biru-putih
11,0
Jus madu
19
Biru-putih
8,4
Teh gelas
17
Biru-putih
8,2
Frutamin
15
Biru-merah muda
7,0
Mountea
12
Biru-putih
5,4

G.      Analisis Data
Nilai ketetapan refraktometer = 0, 79
Indeks bias dari masing-masing larutan :
1.        Kacang hijau `                    = 12,6 + 0,79   = 13,39
2.        Buavita                                = 11,6 + 0,79   = 12,39
3.        Ale-ale                                 = 11,0 + 0,79   = 11,79
4.        Jus madu                 = 8,4 + 0,79     = 9,19
5.        Teh gelas                 = 8,2 + 0,79     = 8,99
6.        Frutamin                 = 7,0 + 0,79     =  7,79
7.        Mountea                  = 5,4 + 0,79     =  6,19

Grafik
Keterangan
1     =   Kacang Hijau
2     =   Buavita
3     =   Ale-Ale
4     =   Jus Madu
5     =   Teh Gelas
6     =   Frutamin
7     =   Mountea

H.      Pembahasan
Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar/konsentrasi bahan terlarut dengan memanfaatkan reaksi cahaya.
Tujuan percobaan yaitu mengetahui cara memnggunakan alat dan menghitung indeks bias dari beberapa jenis minuman. Pertama menggunakan refraktometer dengan mengukur blanko untuk menstabilkan refraktometer ditunjukkan dengan penunjukkan skala 0 yang dilihat pada layar refraktometer. Selanjutnya, mengukur indeks bias beberapa jenis minuman satu persatu terlebih dahulu sebelum melanjutkan mengukur indeks bias jenis minuman lain. Refraktometer dinolkan terlebih dahuludengan cara mengelap lensa pada refraktometer dengan aquades agar tidak terkontaminasi oleh minuman sebelumnya.
Dari percobaan data yang diperoleh untuk minuman kacangbhijau skala yang ditunjukkan yaitu = 12,6 untuk buavita = 11,6, ale-ale = 11,0, jus madu = 8,4, teh gelas = 8,2, frutamin = 7,0, dan mounten = 5,4. Pada tabel juga dituliskan kadar gula pada minuman-minuman tersebut karena berdasarkan teori kadar gula dalam suatu larutan atau senyawa sebanding atau berbanding lurus dengan nilai indeks biasnya. Dari percobaan diperoleh data sesuai dengan teori.





I.         Kesimpulan dan Saran
a.      Kesimpulan
1.      Besar indeks bias pada berbagai jenis minuman yaitu kacang hijau(12,6), buavita(11,6), ale-ale(11,0), jusmadu(8,4), teh gelas(8,2), frutamin(7,0) dan mountea(5,4).
2.      Kadar gula dalam kemasan sebanding dengan besar indeks bias senyawa tersebut.
b.      Saran
Disarankan kepada praktikan selanjutnya agar berhati-hati dan cermat dalam percobaan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.












DAFTAR PUSTAKA

Brink. 1985. Dasar-Dasar Ilmu Instrumen. Bandung : PT. Bumi Cipta
Godman, Arthur. 1991. Kamus Kimia Bergambar. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Mifta. 2009. Refraktometer. http://www.miftachemistry.blogspot.com diakses pada tanggal 5 Desember 2010

Sodiq, Ibnu. 2004. Kimia Analitik I. Malang : JICA

Wikipedia. 2010. Indeks Bias. http://id.wikipedia.org/wiki/indeksbias diakses pada tanggal 5 Desember 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar